Rabu, 04 Juni 2014

Animasi Tradisional (bukan pakai kebaya)

Helllooooo brosis, minggu minggu nambah pengetahuan tentang animasi, yup, animasi tradisional nih...
Haaah? tradisional? pake kebaya, blangkon, batik, koteka, sarung?? ooops...!!


Hahaha. bercanda brosis, yang maksudnya tradisional bukan itu brosis, animasi tradisional itu animasi yang dibuatnya pake kebaya... eeeeh... masih secara tradisional atau secara manual dengan tangan cara gambarnya atau cara memainkannya. Masih bingung tentang apa itu animasi tradisional? Simak aja sampe selesai artikel ini yaah... Cekidot..


Sebelumnya kalian sudah baca artikel kita tentang dasar animasi? kalau belum langsung aja meluncur ke TKP.Lanjut ya artikel nya, ga usah bercanda lagi ya... :D

Yang sudah dijelaskan tadi, prinsipnya animasi tradisional adalah dengan cara menggambar tiap pergerakan satu per satu / per frame yang manual dengan tangan hingga sebelum adanya teknologi komputer yang lebih modern. Animasi tradisonal juga disebut dengan cel animation, karena pembuatannya digambar satu persatu pada lembar celluloid. 

Jenisnya ada di artikel kita terdahulu tentang sejarah animasi, yaitu
  • Magic Lantern
    benda ini adalah pendahulu dari proyektor modern. Ini terdiri dari lukisan minyak tembus dan lampu sederhana. Bila disatukan dalam sebuah ruangan gelap, gambar akan muncul lebih besar pada permukaan yang datar. Athanasius Kircher berbicara tentang hal ini berasal dari Cina pada abad ke-16. Beberapa slide untuk lentera berisi bagian-bagian yang bisa digerakkan secara mekanis untuk menyajikan gerakan terbatas di layar.
  • Taumatrope
    Taumatrope itu sendiri mula-mula dikenal sebagai mainan yang terkenal dari abad ke-19. Berupa dua buah gambar pada kedua sisinya dan diikat pada seutas tali / dapat di tempelkan pada sebuah stik/sumpit dan kemudian diputar menggunakan tangan. Ketika tali tersebut berputar dengan cepat maka antara gambar 1 dengan gambar disisi yang lain akan berbaur menjadi 1 karena kegigihan visi, misalkan burung pada sisi 1 dan sangkar pada sisi 2, diputar agar terlihat burung tersebut berada dalam sangkar. Penemuan taumatrope dikaitkan dengan tokoh animasi tradisional John Ayrton Paris / Peter Mark Roget pada tahun 1824.
    Pada tahun 2012, dilaporkan bahwa sebuah thaumatrope prasejarah ditemukan pada gua-gua di Perancis, khususnya Gua Chauvet.
    Thaumatrope
  • Phenakistocope
    Berupa kumpulan gambar yang berada di piringan dan diputar agar menghasilkan ilusi pergerakan
    Phenakistoscope
  • Praxinoscope
    hampir sama dengan Zeotrope namun di beri lampu dan lensa untuk memancarkan gambar agar dapat ditampilkan pada sebuah layar. Praxinoscope adalah perangkat animasi, penerus zoetrope. Ini ditemukan di Perancis pada tahun 1877 oleh Charles-Émile Reynaud. Seperti zoetrope, dulu strip gambar ditempatkan di sekitar permukaan dalam silinder yang berputar. Cara kerja Praxinoscope hampir sama dengan zoetrope dengan melubangi celah sempit dan melihat pada lingkaran yang dipantulkan lewat cermin, sehingga refleksi dari gambar tampak statis di posisi saat roda diputar.

    Pada tahun 1889 Reynaud mengembangkan Théâtre Optique, sebuah versi perbaikan yang mampu memproyeksikan gambar pada layar dari gulungan lagi gambar. Hal ini memungkinkan dia untuk menampilkan kartun animasi digambar tangan ke khalayak yang lebih besar, tapi itu segera dikalahkan oleh popularitas film proyektor fotografi dari Lumière bersaudara.
    Praxinoscope
  • Zoetrope
    Pada intinya hampir sama kumpulan gambar yang diputar, namun bukan dalam piringan namun pada sebuah tabung yang diberi lubang untuk melihat hasil pergerakan gambar
    Zeotrope
  • Flip Book
    dipatenkan pada 1868 oleh John Barnes Linnet. Buku sandal itu lagi pembangunan yang membawa kita lebih dekat dengan animasi modern. Seperti zoetrope, Kitab flip menciptakan ilusi gerak. Satu set gambar berurutan membalik pada kecepatan tinggi menciptakan efek ini. Para Mutoscope (1894) pada dasarnya adalah sebuah buku sandal dalam sebuah kotak dengan pegangan engkol untuk membalik halaman.
    Flip Book
  • Mutoscope
    Mutoscope







Tidak ada komentar:

Posting Komentar